Cara menanam singkong yang benar agar berbuah banyak
Singkong merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang kerap kita
jumpai di daerah pertanian. Tanaman singkong merupakan bahan dasar
pembuat tepung, dan juga banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan bagi
beberpa kalangan masyarakat seperti tiwul, singkong rebus, tape
singkong, gatot, getuk, dan masih banyak lagi. Tanaman singkong masih menjadi pilihan
untuk dibudidayakan karena biaya perwatan yang cukup murah dibanding
tanaman lainnya.
Beberapa keunggulan tanaman singkong dibanding tanaman pertanian lain adalah sebagai berikut:
- Daya tahan terhadap penyakit lebih kuat
- Dapat bertahan hidup pada cuaca panas
- Masa panen yang relatif lama sehingga bisa dijadikan untuk lumbung
- Hampir semua bagian dari singkong dapat dimanfaatkan
Singkong memiliki 2 jenis secara umum
yaitu Singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis dapat
dikonsumsi atau dibuat makanan, singkong pahit harus hati-hati dalam
mengolahnya. Jika tidak mengetahui cara mengolah yang benar, singkong
pahit dapat meracuni karena kandungan sianida pada singkong.
Budidaya singkong dapat dilakukan
dengan menggunakan biji dan stek, namun biasanya yang dilakukan
masyarakat adalah menggunakan metode stek batang. Untuk menanam
singkong secara benar dapat dilakukan dengan beberpa cara berikut.
Siapkan Lahan
Untuk menghasilkan buah yang banyak dan berukuran besar, tanaman singkong harus memiliki ruang untuk akar-akarnya tumbuh. Oleh karena itu dalam menyiapkan lahan tanam harus dilakukan penggemburan. Penggemburran lahan tanam singkong dapat menggunakan cangkul (kapasitas tanam sedikit) atau menggunakan bajak/traktor (untuk kapasitas pertanian/industri). Lahan yang sudah digemburkan dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8)
Siapkan Bibit
Menanam Bibit
Untuk menghasilkan buah yang banyak dan berukuran besar, tanaman singkong harus memiliki ruang untuk akar-akarnya tumbuh. Oleh karena itu dalam menyiapkan lahan tanam harus dilakukan penggemburan. Penggemburran lahan tanam singkong dapat menggunakan cangkul (kapasitas tanam sedikit) atau menggunakan bajak/traktor (untuk kapasitas pertanian/industri). Lahan yang sudah digemburkan dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsur hara tanah dan menjadi nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah asam, karena singkong akan tumbuh baik pada derajat keasaman tanah netral (pH: 5-8)
Siapkan Bibit
Dalam menyiapkan bibit singkong,
dapat dilakukan dengan memotong batang singkong menjadi beberapa
potongan dengan ukuran panjang sekitar 20cm. Batang singkong dapat
dipotong lurus juga dapat dipotong miring.
Batang singkong tang telah dipotong-potong |
Bibit yang telah dipotong dapat
langsung ditanam ke lahan pertanian, tanamlah bibit singkong dengan
jarak 60 cm x 80cm (60cm jarak bibit dengan bibit yang lain : 80cm
jarak antar lajur/kolom). dalam menanam bibit singkong yang harus
diperhatikan adalah arah tunas, jangan sampai terbalik. Kita dapat
melihat arah tunas di dekat buku-buku atau tonjolan bekas daun singkong
yang lepas. Pada posisi tersebit dapat terlihat anak tunas (sering
disebut mata). Pastikan anak tunas menghadap ke atas, agar tidak tumbuh
terbalik.
Perawatan Tanaman Singkong
Tanaman singkong harus dirawat untuk
memperoleh ubi yang banyak dan berbobot, cara melakukan perawatan
tanaman singkong dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada
3minggu-4minggu pertama atau setelah singkong sudah mengeluarkan tunas
dengan memiliki daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan
menggunakan pupuk kimia (Urue, TSP, KCl) dengan takaran disesuaikan
dengan petunjuk yang tertera di karung pupuk.
Selain melakukan pemupukan, lakukan
juga penyiangan atau membersihkan gulma dan rumput-rumput yang
mengganggu. Lakukan penyulaman pada bibit yang tidak tumbuh dan ambruk.
Pemupukan juga bisa dilakukan pada
bulan ke 5 dari penanaman agar ubi dapat lebih besar saat dipanen.
Namun biasanya hanya menggunakan urea saja.
Pemanenan Singkong
Tanaman singkong pada umumnya dapat
dipanen pada usia sekitar 7-8 bulan dari penanaman. Namun seiring
dengan bertambahnya teknologi yang dapat menghasilkan varietas baru,
ada singkong yang dapat dipanen pada bulan ke 5 dari
penanaman.Ciri-ciri tanaman singkong siap dipanen adalah daun-daun
sudah mulai sedikit karena rontok, ubi singkong sudah besar (dapat
dilihat dengan menggali tanah pada bagian ubi).
Lakukan pemanenan dengan cara
mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur tadi tentunya akan
sangat membantu mengurangi ubi singkong tertinggal saat dicabut.
Singkong dapat dipanen secara serentak. Pisahkan ubi dari pohon dengan
cara memotong dengan menggunakan parang/golok pada bagian pangkal ubi
(jangan sampai terkena ubinya).
Setelah panen
Kumpulkan semua batang singkong yang
tersisa untuk membersihkan lahan agar dapat ditanami kembali. batang
ubi sisa ini dapat dijadikan bibit kembali untuk penanaman selanjutnya
atau dapat dibakar pada lahan pertanian/kebun tersebut untuk menjadi
pupuk.
Itulah beberapa cara melakukan
penanaman singkong yang benar agar menghasilkan panen yang banyak, dan
melakukan perawatan pada singkong. Pemilihan bibit yang baik akan
sangat berpengaruh terhadap hasil panen.
https://bijibersemi.com/cara-menanam-singkong-agar-berbuah-banyak/#.Wio_2zeyTIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar